Sabtu, 31 Januari 2009

hai

Hai.. untuk seluruh pembaca, penggemar 17tahun.tk perkenalkan aku baru perdana mengirim cerita sex ini. Ini adalah cerita pengalaman aku langsung. Begini ceritanya.Aku seorang suami umur 39 tahun dan istriku berumur 40 tahun. Kami mempunyai anak 2 orang, 1 perempuan dan satu laki-laki. Walaupun kami sudah berumur tapi kehidupan sex kami sangat memuaskan.Kami selalu berhubungan sex. Istrku memang berumur 40 tahun tapi bodynya tanggung sexy dan terawat masih kelihatan seperti umur 30 tahun.Aku berpikir untuk memberikan sesuatu yang lain kepada istriku, yaitu akuingin kami bercinta dengan satu orang lain, bertiga. Dan ini aku sampaikan kepada istriku sebut saja namanya Rina. Namaku sendiri Ricky. Pertama-tama Rina tidak setuju, tetapi setelah ku bujuk-bujuk kukatakan. "Mah, ini kita lakukan untuk happy kita saja sayang". "Yah, pah tapikan saya malu bercinta dengan orang yang belum pernah saya kenal"."OK, sayang lupakan semua, yang penting saat itu kita mencapai kepuasan.Bagaimana sayang?", setelah kubujuk akhirnya Rina setuju."Terserah papah ajalah."Aku lalu mencium istrku, dan malam itu kami bercinta dan kami melakukannya sampai pagi.Waktu berjalan terus, sementara aku terus mencari orang yang cocok untuk kami aja bergabung. Suatu hari aku berkenalan dengan seorang guru instruktur senam di kota kami. Namanya Herman. Orangnya ganteng umurnya masih 26 tahun badanya pun sangat atletis. Beberapa kali pertemuan aku menyampaikan apa rencana kami kepada Herman, dan kulihat dia tidak terkejut. "Biasa Mas, aku pernah melakukan ini dengan pasangan lain," cerita herman. Oh aku sangat senag sekali, ternyata Herman sangat berpengalaman. Maka kami ataur rencana, Ini akan kami lakukan disalah satu hotel terkenal dikota kami. Hari Sabtu siang Rina dan aku ngobrol berdua diruang tamu. "Mah, aku kok rasanya kepengen kita tidur dihotel berdua saja malam ini", Rina menyambut dengan hangat."Boleh juga tuh Mas, hitung-hitung bulan madu," katanya. Kami sepakat memilih Hotel "S" untuk menginap nanti malam.Sesampai dihotel setelah menyelesaikan administrasi hotel, lalu kami masuk kamar hotel. Rina langsung rebahan diatas tempat tidur yang cukup besar.Sedangkan aku masuk kedalam kamar mandi untuk menelpon Herman, dan kami beri tahu nomor kamar dan jam berapa dia harus datang. Didalam kamar aku dan Rina ngobrol dan sekali sekali kami berciuman, Aku meremas payudara Rina dari balik bajunya sambil terus menciumi leher jenjangnya. Rina mendesah, "aaahh... mas....." sambil berciuman tanganku masuk kebalik baju yang dipakainya. "Mas?...... aku mau Mas...!" Rok yaand dipakai Rina sudah naik sampai memperlihatkan paha Rina yan mulus dan putih, Dan tanganku mengelus-elus
lembut memek Rina dari balik celana dalamnya dan aku merasakan cairan kemaluan istriku sudah mulai keluar... yah... oh.... terus Mas..... yahhh...atatasnya sayang..." Tiba2 pintu diketuk dari luar. Kami buru2 merapihkan pakain kami, biasa Rina sambil ngomel,"siapa sih, ngegangu aja?" Aku membuka pintu, Herman sudah didepan pintu dengan kaos ktetnya memperlihatkan tubuhnya yang atletis. "Siappa pah?" tanya istrku dari dalam. "Ini kenalkan teman papah, tadi telpon kebetulan dia ada di hotel ini, jadi papah suruh mampir saja.""Ini Rina istriku," "Aku Herman mbak," sambil menyalami istriku. Istriku banyak diam, mungkin kesel karena nanggung tadi. Sambil memeluk Rina aku berkata kepada Rina."Mah, Herman ini yang akan bergabung dengan kita untuk bercinta. Rina sedikit kaget, tapi setelah kutenangkan dia dapat menerimanya. Sambil ngobrol sekali-kali aku mencium Rina, pertama-tama Rina sanagt risih, tapi lama lama aku dapat merasakan Rina mulai terbiasa, malah membalas ciuman..aku. Herman tersenyum melihat kami berciuman. Aku melihat istriku melirik Herman pada saat kami berciuman. Hernan masih duduk disofa sementara…kami duduk dipinggir tempat tidur berpelukan menghadap kesofa dimana Herman duduk. Samil berciuman aku meraba-raba paha mulus istriku. Dan Rina melebarkan kakinya sehingga Herman dapat dengan jelas melihat paha bagian dalam Istriku dan celana dalam Rina. Herman berdiri menghampiri kami dan jongkok didepan kami. Sementara aku dan Rina terus berciuman dan pelan aku membuka satu persatu kancing kemeja Rina, dan terbukalah dadanya dengan BRa warna hitamnya. Tiba-tiba Rina tersentak, Rupanya Herman menciumi paha istriku, Rina menegang jilatan Herman terus merambat keatas menyentuh celana dalam istriku. Sementara aku sudah melepas beha Rina dan menciumi sambil menjilati puting teteknya. "ooooohhh..... yahhhhhh... enak enak Her......jilati memek mbak Her...???" MUlut istriku terus merengek-rengek meminta Herman untuk menjilat
memeknya. Aku merebahkan Rina ditempat tidur sementara kakinya masih menjuntai kebawah dan Herman terus menjilat dan menciumi selangkangan istriku. Rina melebarkan kakinya dan meminta Herman untuk membuka celana dalamnya."Iyah.... terus Her.... buka celana dalam Mbak.... jilati memek mbak oooohh...Mbak mau kontol mu......."Herman lalu membuka celana dalam Rina..... dan kelihatanlah memek istriku dengan bulu yang rapih terawat dan berkilat, menandakan Rina sudah sangat terangsang.Istriku sekarang sudah telanjang didepan dua laki-laki yang siap untuk memberikan kepuasan kepadanya. Rina tergolek pasrah sementara kakinya tetap menapak di lantai sehingga memeknya menjadi lebih kelihat menonjol keatas. Herman berdiri lalu membuka kaosnya, kelihatan dadanya yang bidang ditumbuhi bulu, Istriku memeandang nanar, Herman juga membuka celana panjangnya. Otomatis Herman hanya memakai celana dalam saja, dan kontolnya yang belum tegang menonjol dan kelihatan jelas dimata istriku. Dan Rina terus melihat kebawah. Sambil berkata "Her...?Mbak mau kontol kamu! Puaskan Mbak Her........" Rina Bangkit dari tempat tidur lalu jongkok didepan Herman. Istriku menciumi kontol Herman dengan bernapsu..... lalu Rina menurunkan celana dalam Herman, maka kelihatanlah kontol Herman begitu dekatnya denga muka Istriku. Rina menjilati kontol Herman mulai dari pangkal sampai ujungnya. Terus berulang-ulang. "ohhhhh.... enak Mbak .... enak sekali lidah kamu Mbak.." erang Herman.
Istriku memasukan kontol Herman kedalam mulutnya berulang kali. "Ahhhhh enak..... sekali Mbak" sambil tangan Rina mengocok-ngocok kontol Herman. Lalu Herman menngajak Rina berdiri. Lalu mereka berciuman sambil berdiri shhhhh...suara ciuman mereka sampai kekupingku aku terpancing, lalu menghampiri mereka. sambil jongkok dibelakang Rina, aku menciumi pantat rina sambil tanggan ku meraba-raba memek sitriku yang sudah basah....merekaterus berpelukan sambil berciumana sementara aku menciumu pantat istriku..........Tiba-tiba rina istriku menungging mengapai kembali kontol Herman dan dimasukannya kedalam mulut "acchhhhhh, Herman mengerang.... sementara aku menjilati memek Rina dari belaakng, sekali jari-jariku keluar masukan kedalam memek RIna. "yahhhhh... terus Mas... masukkan jarinya Mas... Rin... ga tahan...... terus...yang dalam......... Entot saya.... her..... Mbak Mau kontolmu... masukkan kontol kamu kedalam memek MBak..... aaaccchhh... ssssssssshhhh.." Kami berganti posisi. Aku rebahan di kasur sementara istriku menungging sambil menjilati kontol ku..... dari belakang Herman sudah siap-siap memasukan kontolnya yang sudah tegang kedalam memek istriku. Heramn mengosok-gosokan kontolnya kebelahan memek istriku "yahhh.... masukan Her... Mbak sudah ga kuat....... entot Mbak Her... Puaskan Mbak....." pelan kepala kontol Herman mulai masuk kedalam memek Rina ...., "sssshhhh..." Rina menegang ketika kontol Herman yang sudah tegang pelan-pelan masuk kedalam memeknya istriku. Herman berhenti sebentar, lalu pelan kembali menekan kontolnya masuk kedalam memek Rina kembali .Tubuh istriku bergetar.... ssshhhhh..... ohhhhhh... enak sekali her.....masukan terus yang dalam oooohhhhh hangat.... kontolmu hangat sekali Her........"
"yahhh...Mbak ?...memekmupun berdenyut Mbakk....." herman pelan menarik keluar kontolnya dan memasukannya kembali."Accchhhhh..... terus Her... yang kuat terus..... entot Mbak...... siram rahim Mbak dengan mani kamu....." Herman semakin memaju kontolnya dan semakain cepat...... mbakkk.... mau keluar Her......... oh... mBak ga tahan..Mbak ga tahan......." istriku menggelepar-gelepar."Oohhhh... acccchhhh..... saya keluar.... saya keluar....ahhhhhhhhhhhhhh........." istriku menegang, sementara Herman terus memaju kontolnya keluar masuk memek istriku. Istriku RIna tengkurap ditempaat tidur nafasnya memburu, sementara Herman tetap diatas tubuh Rina dan membiarkan kontolnya tetp tertancap didalam memek istriku sambil merasakan denyutan memek Rina meremas remas kontolnya. Lalu pelan pelan Herman mencabut kontolnya dan kembali memasukannya. Rina tersentak, "ohhh.... enak sekali kontolmu Her... ohhhh... terus... Her.... Mbak mau Lagi...... Mbak mau kontol mu lagi........... Mbak mau di entot berdiri....Ayo..... Mas entot saya.... puaskan saya......... Rina mau kontol kalian berdua...."Rina berdiri di peluk Herman dari belakang sementara aku jongkok menjilati memek Istriku yang sudah sanagt basah, sambil menjilati memek nya jariku masukan kedalam."Yaahhhh enak Mas... terus jilati memek Rin......" Herman dan Rina berciuman.... sementara aku terus menjilati memek Rina. Kontolku semakin menegang aku sudah ga tahan, lalu aku melebarkan kaki Rina sambil berdiri aku memasukkan kontolku kedalam memeknya. Berdiri adalah posisi favorit istriku. Aku memutar-mutar pantataku sehingga jembutku bergesekan dengan itil bagi atas istriku. "Oohhhh yyahhhhh.... kena mas... gesek-gesek terus... oohhhhh enak mas.... kontolnya..... ayoh Mas kita keluarkan sama-sama....... rina hampir....achhhhh..." Rina terus mengoyang-goyangkan pantatnya sambil berciuman dengan Herman sementara aku terus memacu kontolku semakin cepat. Herman terus meremas-remas tetek Istriku. "Aachhhhhh.... oohhh.. aku keluar mas....... mbak keluar lagi Her...... ohh enakks..." Seeerrrr. Aku ikut menegang dan Crottttt......... kami berdua keluar bersama-sama. "Ohhhhhh...." istriku terkulai dipelukan Herman. "Achhhh.. ohhh.." aku mencabut kontolku dari memek Rina, sementara Rina masih terkulai dipelukan Herman. Kedua tangan Rina merangkul lehar Herman. Kontol Herman masih sangat tegang karena memang dia belum keluar,"Sambil berbisik... Mbak aku mau entot mbak... aku belum keluar... ahhh. Apa masih kuat mbak...?" tetap merangkul Herman lalu istriku mencium bibir Herman, sambil bergayut dia melingkarkan kakinya kepinggang Herman. "Blessssss...." masuklah kembali kontol Herman kedalam memek Istriku, sambil berdiri mereka berpacu mencapai puncak kenikmatan."Yahhhhh.... enak kontolmu Her..... terus masukan yang dalam... kontolmu hangat...... puaskan mbak" mereka berpacu semakin cepat. "Her mbak gak kuat mau keluar lagi..... achhhhhh......""Iyah mbak aku juga mau oooohohhhh... achhhhhh... terus... mbak keluar....ohhhhhhh crooottttachhhhhhh".Kedua tubuh itu menegang dan berpelukan sangat eratnya.Kami sangat puas sekali.Kurang dari 6 bulan saya belajar di kota ini, cukup banyak tawarandari beberapa teman untuk memberikan les privat matematika dan IPAbagi adik-adik mereka yang masih duduk di sekolah lanjutan.Keberuntungan datang bertubi-tubi, bahkan tawaran datang dari bungakampus kami, sebut saja Indah untuk memberikan les privat bagiadiknya yang masih duduk di kelas 2 SLTP swasta ternama di kotadimana saya kuliah.Keluarga Indah adalah keluarga yang sangat harmonis, ayahnya bekerjasebagai kepala kantor perwakilan (Kakanwil) salah satu departemen,berumur kurang lebih 46 tahun, sementara itu ibunya, biasa sayapanggil Tante Stella, adalah ibu rumah tangga yang sangatmemperhatikan keluarganya. Konon kabarnya Tante Stella adalah mantanratu kecantikan di kota kelahirannya, dan hal ini amat saya percayaikarena kecantikan dan bentuk tubuhnya yang masih sangat menarikdiusianya yang ke 36 ini. Adik Indah murid saya bernama Noni, amatmanja pada orangtuanya, karena Tante Stella selalu membiasakanmemenuhi segala permintaannya.Dalam satu minggu, saya harus memberikan perlajaran tambahan 3 kalibuat Nona, walaupun sudah saya tawarkan bahwa waktu pertemuantersebut dapat dikurangi, karena sebenarnya Nona cukup cerdas, hanyasedikit malas belajar. Tetapi Tante Stella malah menyarankan untukmemberikan pelajaran lebih dari yang sudah disepakati dari awalnya.Setiap saya selesai mengajar, Tante Stella selalu menunggu saya untukmembicarakan perkembangan anaknya, tekadang ekor matanya saya tangkapmenyelidik bentuk badan saya yang agak bidang menurutnya. Melewatisatu bulan saya mengajar Noni, hubungan saya dengan Tante Stellasemakin akrab.Suatu ketika, kira-kira bulan ketiga saya mengajar Noni, saya datangseperti biasanya jam 16:00 sore. Saya mendapati rumah Bapak Gatotsepi tidak seperti biasanya, hanya tukang kebun yang ada. Karenasudah menjadi kewajiban, saya berinisiatif menunggu Noni, minimalselama waktu saya mengajar. Kurang lebih 45 menit menunggu, TanteStella datang dengan wajah cerah sambil mengatakan bahwa Noni sedangmenghadiri pesta ulang tahun salah seorang temannya, sehingga hariitu saya tidak perlu mengajar. Tetapi Tante Stella tetap minta sayamenunggu, karena ada sesuatu yang harus dibicarakan dengan saya.Ketika Tante Stella memanggil untuk masuk ke dalam rumahnya, alangkahkagetnya saya, ternyata Tante Stella telah memakai baju yang sangatseksi. Yah, memang badannya cukup seksi, karena walaupun sudah mulaiberumur, Tante Stella masih sempat menjaga tubuhnya dengan melakukansenam "BL" seminggu 3 kali. Tubuhnya yang ideal menurut sayamempunyai tinggi sekitar 168 cm, dan berat sekitar 48 kg, ditambahukuran payudaranya kira-kira 36B.Mula-mula saya tidak menaruh curiga sama sekali, pembicaraan hanyaberkisar masalah perkembangan pendidikan Noni. Tetapi lama kelamaansejalan dengan cairnya situasi, Tante Stella mulai bercerita tentangkesepiannya di atas ranjang. Terus terang saya mulai bingungmengimbangi pembicaraan ini, saya hanya terdiam, sambil berhayalentah kamana."Rud, kamu lugu sekali yah..?" tanya Tante Stella."Agh... Tante bisa aja deh, emang biar nggak lugu harus gimana..?"jawab saya."Yah... lebih dewasa Dong..!" tegasnya.Lalu, tiba-tiba tangan Tante Stella sudah memegang tangan sayaduluan, dan tentu saja saya kaget setengah mati."Rud... mau kan tolongin Tante..?" tanya si Tante dengan manja."Loh... tolongin apalagi nih Tante..?" jawab saya."Tolong puaskan Tante, Tante kesepian nih..!" jawab si Tante.Astaga, betapa kagetnya saya mendengar kalimat itu keluar dari mulutTante Stella yang memiliki rambut sebahu. Saya benar-benar tidakmembayangkan kalau ibu bunga kampus saya, bahkan ibu murid sayasendiri yang meminta seperti itu. Memang tidak pernah ada keinginanuntuk "bercinta" dengan Tante Stella ini, karena selama ini sayamenganggap dia sebagai seorang ibu yang baik dan bertanggung jawab."Wah... saya harus memuaskan Tante dengan apa dong..?" tanya sayasambil bercanda."Yah... kamu pikir sendirilah, kan kamu sudah dewasa kan..?" jawabnya.Lalu akhirnya saya terbawa nafsu setan juga, dan mulai memberanikandiri untuk memeluknya dan kami mulai berciuman di ruang keluarganya.Dimulai dengan mencium bibirnya yang tipis, dan tanganku mulaimeremas-remas payudaranya yang masih montok itu. Tante Stella jugatidak mau kalah, dia langsung meremas-remas alat kelaminku dengankeras. Mungkin karena selama ini tidak ada pria yang dapat memuaskannafsu seksnya yang ternyata sangat besar ini.Akhirnya setelah hampir selama setengah jam kami berdua bercumbu,Tante Stella menarik saya ke kamar tidurnya. Sesampainya di kamartidurnya, dia langsung melucuti semua baju saya, pertama-tama diamelepas kemeja saya sambil menciumi dada saya. Bukan main nafsunya siTante, pikirku. Dan akhirnya, sampailah pada bagian celana. Betapanafsunya dia ingin melepaskan celana Levi's saya. Dan akhirnya diadapat melihat betapa tegangnya batang kemaluan saya."Wah... Rud, gede juga nih punya kamu..." kata si Tante sambilbercanda."Masa sih Tante..? Perasaan biasa-biasa saja deh..!" jawab saya.Dalam keadaan saya berdiri dan Tante Stella yang sudah jongkok didepan saya, dia langsung menurunkan celana dalam saya dan dengancepatnya dia memasukkan batang kemaluan saya ke dalam mulutnya.Aghhh, nikmat sekali rasanya. Karena baru pertama kali ini sayamerasakan oral seks. Setelah dia puas melakukan oral dengan kemaluansaya, kemudian saya mulai memberanikan diri untuk bereaksi.Sekarang gantian saya yang ingin memuaskan si Tante. Saya membukabajunya dan kemudian saya melepaskan celana panjangnya. Setelahmelihat keadaan si Tante dalam keadaan tanpa baju itu, tiba-tibalibido seks saya menjadi semakin besar. Saya langsung menciumipayudaranya sambil meremas-remas, sementara itu Tante Stella terlihatsenangnya bukan main. Lalu saya membuka BH hitamnya, dan mulailahsaya menggigit-gigit putingnya yang sudah mengeras."Oghh... saya merindukan suasana seperti ini Rud..!" desahnya."Tante, saya belum pernah gituan loh, tolong ajarin saya yah..?" katasaya.Karena saya sudah bernafsu sekali, akhirnya saya mendorong Tantejatuh ke ranjangnya. Dan kemudian saya membuka celana dalamnya yangberwarna hitam. Terlihat jelas klitoris-nya sudah memerah dan liangkemaluannya sudah basah sekali di antara bulu-bulu halusnya. Lalusaya mulai menjilat-jilat kemaluan si Tante dengan pelan-pelan."Ogh... Rud, pintar sekali yah kamu merangsang Tante..." dengan suarayang mendesah.Tidak terasa, tahu-tahu rambutku dijambaknya dan tiba-tiba tubuhTante mengejang dan saya merasakan ada cairan yang membanjirikemaluannya, wah... ternyata dia orgasme! Memang berbau aneh sih,karena berhubung sudah dilanda nafsu, bau seperti apa pun tentunyasudah tidak menjadi masalah.Setelah itu kami merubah posisi menjadi 69, posisi ini baru pertamakalinya saya rasakan, dan nikmatnya benar-benar luar biasa. MulutTante menjilati kemaluan saya yang sudah mulai basah dan begitupunmulut saya yang menjilat-jilat liang kemaluannya. Setelah kami puasmelakukan oral seks, akhirnya Tante Stella sekarang meminta sayauntuk memasukkan batang kemaluan saya ke dalam lubang kemaluannya."Rud... ayoo Dong, sekarang masukin yah, Tante sudah tidak tahannih..!" pinta si Tante."Wah... saya takut kalo Tante hamil gimana..?" tanya saya."Nggak usah takut deh, Tante minum obat kok, pokoknya kamu tenang-tenang aja deh..!" sambil berusaha meyakinkan saya.Benar-benar nafsu setan sudah mempengaruhi saya, dan akhirnya sayanekad memasukkan kemaluan saya ke dalam lubang kemaluannya. Oghh,nikmatnya.. Setelah akhirnya masuk, saya melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan."Ahhh... dorong terus Dong Rud..!" pinta si Tante dengan suara yangsudah mendesah sekali.Mendengar desahannya, saya menjadi semakin nafsu, dan saya mulaimendorong dengan kencang dan cepat. Sementara itu tangan saya asyikmeremas-remas payudaranya, sampai tiba-tiba tubuh Tante Stellamengejang kembali. Astaga, ternyata dia orgasme yang kedua kalinya.Dan kemudian kami berganti posisi, saya di bawah dan dia di atassaya. Posisi ini adalah idaman saya kalau sedang bersenggama. Danternyata posisi pilihan saya ini memang tidak salah, benar-benar sayamerasakan kenikmatan yang luar biasa dengan posisi ini. Sambilmerasakan gerakan naik-turunnya pinggul si Tante, tangan saya tetapsibuk meremas payudaranya lagi."Oh... oh... nikmat sekali Rudy..!" teriak si Tante."Tante... saya kayaknya sudah mau keluar nih..!" kata saya."Sabar yah Rud... tunggu sebentar lagi, Tante juga udah mau keluarlagi nih..!" jawab si Tante.Akhirnya saya tidak kuat menahan lagi, dan keluarlah cairan mani sayadi dalam liang kemaluan si Tante, begitu juga dengan si Tante."Arghhh..!" teriak Tante Stella.Tante Stella kemudian mencakar pundak saya, sementara saya memelukbadannya dengan erat sekali. Sungguh luar biasa rasanya, otot-ototkemaluannya benar-benar meremas batang kemaluan saya.Setelah itu kami berdua letih, tanpa disadari kami telah sejambersenggama, saya akhirnya bangun. Saya memakai baju saya kembali danmenuju ke ruang keluarga. Ketika melihat Tante Stella dalam keadaantelanjang menuju ke dapur, mungkin dia sudah biasa seperti itu, entahkenapa, tiba-tiba sekarang giliran saya yang nafsu melihat pinggulnyadari belakang. Tanpa bekata-kata, saya langsung memeluk Tante Stelladari belakang, dan mulai lagi meremas-remas payudaranya dan pantatnyayang montok serta menciumi lehernya. Tante pun membalasnya denganpenuh nafsu juga. Tante langsung menciumi bibir saya, dan memeluksaya dengan erat."Ih... kamu ternyata nafsuan juga yah anaknya..?" kataya sambiltertawa kecil."Agh... Tante bisa aja deh..!" jawab saya sambil menciumi bibirnyakembali.Karena sudah terlalu nafsu, saya mengajaknya untuk sekali lagibersenggama, dan si Tante setuju-setuju saja. Tanpa ada perintah dariTante Stella, kali ini saya langsung membuka celana dan baju sayakembali, sehingga kami dalam keadaan telanjang kembali di ruangkeluarga. Karena keadaan tempat kurang nyaman, maka kami hanyamelakukannya dengan gaya dogie style."Um... dorong lebih keras lagi dong Rud..!" desahnya.Semakin nafsu saja saya mendengar desahannya yang menurut saya sangatseksi. Maka semakin keras juga sodokan saya kepada si Tante,sementara itu tangan saya menjamah semua bagian tubuhnya yang dapatsaya jangkau."Rud... mandi yuk..!" pintanya."Boleh deh Tante, berdua yah tapinya, terus Tante mandiin sayayah..?" jawab saya.Akhirnya kami berdua yang telanjang menuju ke kamar mandi. Di kamarmandi saya duduk di atas closed, dan kemudian saya menarik TanteStella untuk menciumi kemaluannya yang mulai basah kembali. Dan Tantemulai terangsang kembali."Hm... nikmat sekali jilatanmu Rud... agghhh..!" desahnya."Rud... kamu sering-sering ke sini Rud..!" katanya dengan nafasmemburu.Setelah puas menjilatinya, saya angkat Tante Stella agar duduk diatas saya, dan batang kemaluan saya kembali dibimbingnya masuk kedalam lubang kemaluannya. Kali ini rasa nikmatnya lebih banyakterasa. Goyangan si Tante yang naik-turun yang makin lama makin cepatmembuat saya akhirnya "KO" kembali. Saya mengeluarkan air mani kedalam lubang kemaluannya. Tante Stella kemudian menjilati kemaluan saya yang sudah berlumuran dengan air mani, dihisapnya semua sampaibersih. Setelah itu kami mandi bersama.siang itu tidak ada sesuatu yang harus kukerjakan hingga aku duduk seorang diri di kantor klinik hewan. Karena ruangannya yang sepi, kuangkat kedua kakiku dan kuletakkan di atas meja. Sebagian pembaca tentu masih ingat, aku selalu mengenakan rok mini yang lebar di bagian bawahannya hingga tentu saja posisiku duduk sekarang membuat pantat dan paha bagian belakangku terbuka lebar.Kusilangkan kakiku di atas meja, pantatku kuletakkan di ujung kursi putar sambil bersandar. Aku membaca buku-buku tentang satwa dari luar negeri. Suhu udara di akhir-akhir ini sangat panas, sudah waktunya hujan namun sampai dengan saat ini kota belum juga terguyur hujan sama sekali.Posisi dudukku saat itu terus terang sangat menyejukkan daerah sekitar selangkanganku karena hembusan hawa dingin dari AC bisa langsung menerpa daerah sekitar pangkal pahaku. Karena lelah membaca, kusandarkan kepalaku ke kursi sambil kupejamkan mata untuk tidur-tiduran, sementara HT tetap kunyalakan dan kuletakkan di atas meja dekatku agar sewaktu-waktu ada panggilan darurat aku bisa langsung memonitornya.
Kulepas satu lagi kancing bagian atas hem longgar yang kukenakan, harapanku hembusan hawa dingin AC di ruangan klinik ini dapat menyusup masuk dadaku agar tidak kegerahan. Rupa-rupanya semilir hembusan hawa dingin AC yang menyejukkan ruang klinik ini telah benar-benar membuatku tertidur cukup pulas sehingga aku tidak mengetahui saat ada orang masuk ke klinik Bernard salah seorang kolegaku rupanya siang itu juga mendapat giliran piket. Untuk mengusir rasa jenuhnya, rupa-rupanya Bernard berjalan-jalan mengelilingi KBS hingga sampai di klinik dan kemudian mampir sejenak. Dapat pembaca bayangkan apa yang Bernard lihat saat memasuki ruangan klinik? Mata Bernard langsung tertuju pada bagian belakang pahaku yang terbuka lebar hingga bagian pantatku. Langsung saja Bernard menelan ludahnya saat ia melihat pahaku yang mulus dan sedikit ditumbuhi bulu halus itu terpampang jelas di hadapannya.Bernard yang sebenarnya sudah sejak lama berusaha mencoba merayuku, siang ini tanpa disangka dia bagaikan mendapat rejeki nomplok saja. Bernard sebenarnya sudah beristrikan seorang dokter umum dan juga sudah memiliki anak. Usia Bernard sekitar 36 tahun, orangnya tidak terlalu tinggi, sekitar 165 cm dan wajahnya cukup lumayan. Orangnya cukup konyol dan suka bercanda. Begitu melihat pemandangan seperti itu, dengan serta merta Bernard langsung maju dan berjongkok tepat di depan belahan pangkal pahaku. Mulutnya meniup-niup selangkanganku. Pada awalnya aku memang tidak merasakannya karena aku sedang benar-benar tertidur pulas, namun lama kelamaan aku dapat juga merasakan adanya hembusan angin yang datangnya bukan dari hembusan AC.Kubuka mataku dan sungguh sangat terkejut karena kulihat ada orang yang sedang berjongkok menghadap selangkanganku sedang meniup pangkal pahaku. Secara spontan kuturunkan kedua belah kakiku dari atas meja. Karena kejadiannya begitu cepat, kepala Bernard tertindih oleh pahaku. Akibatnya posisi kepala Bernard akhirnya terkangkangi oleh pahaku dan wajah Bernard jatuh tepat di pangkal selangkanganku. Gila! Bernard bukannya segera berdiri dan menyingkir, tapi dengan serta merta wajahnya malah diusapkan ke pangkal selangkanganku yang terkangkang tadi. Usapannya membuatku geli. Lalu hidung Bernard menyingkap ujung G String-ku yang sexy.Aku saat itu memakai CD model G String yang mini, bahannya hanya berupa seutas tali nylon yang melingkari pinggangku, selebihnya adalah seutas nylon lainnya menyambung dari pinggang bagian belakang, turun ke bawah mengikuti bagian belahan pantatku, melilit ke depan tepat di bagian liang vaginaku tersambung dengan secarik kain sutera tipis yang berbentuk segi tiga.Di bagian sutera tipis benbentuk segi tiga ini, ujung hidung Bernard menyangkut di lipatan penutup liang vaginaku. Akibat gesekan wajahnya di selangkanganku maka tersingkap pula bibir vaginaku hingga Bernard dapat menyaksikannya dengan jelas sekali, karena bola matanya hanya beberapa centi saja di hadapan bibir vaginaku yang dalamnya berwarna merah muda menggairahkan itu.Melihat pemandangan seperti itu membuat Bernard yang tadinya mungkin hanya iseng ingin menggodaku jadi semakin bernafsu saja. Mulutnya langsung menghunjam vaginaku, bibir Bernard serta merta dengan lahapnya menciumi bibir vaginaku.Kejadiannya sejak awal terasa begitu cepat. Tangan Bernard sudah langsung menarik ikatan G String-ku yang terletak di samping kiri kanan pinggangku. Kondisi bagian bawah rok miniku yang lebar ini membuat Bernard tidak menemui kesulitan sama sekali. Dalam hitungan detik saja bagian bawahku sudah tanpa dilapisi sehelai benang pun.Kepala Bernard tertutup oleh rok miniku, wajahnya tepat di selangkanganku dan bibirnya melumat bibir vaginaku dengan penuh nafsu. Lidahnya dijulurkan dan dikorek-korekkannya ke klitorisku. Apa yang ia lakukan membuatku yang tadinya pada saat awal-awal kejadian ingin memarahinya, tidak jadi. Aku malah jadi terangsang oleh permainan lidah Bernard yang menjilat habis bibir dan liang vaginaku.Lidah Bernard menjulur mengorek-ngorek liang vaginaku hingga terasa menyentuh bagian dalam dinding-dinding vaginaku yang segera menjadi basah oleh cairan bening yang mengalir dari dalam vaginaku. Aku tidak bisa menahan lagi gejolak nafsuku hingga tanganku menyusup ke balik hem yang kukenakan dan jari-jari tanganku meremas payudaraku sendiri. Kupilin-pilin puting susuku dengan jari. Rasanya nikmat sekali hingga payudaraku terasa semakin keras karena aku sudah benar-benar diselimuti oleh nafsu.Bernard mengangkat kedua belah kakiku sambil membukanya lebar-lebar. Kedua pahaku dikangkangkannya untuk memberi tempat yang lebih leluasa bagi mulut dan lidahnya untuk menjilati seputaran vaginaku. Bernard sangat piawai memainkan ujung lidahnya sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama baginya membuatku orgasme. Semburan hangat langsung muncrat dari dalam rahimku, keluar membasahi liang dan dinding vaginaku dan serta merta Bernard langsung menjilat dan menelan habis cairan pelumasku yang mengalir keluar."Huu.. Uucch! Oo.. Oocch! Aa.. Aacch!", aku melenguh bagaikan anak sapi saja. Bernard tetap saja meneruskan jilatannya sampai vaginaku benar-benar bersih dan kering kembali.Aku akhirnya menarik napas panjang mengiringi semburan terakhir pelumasku yang merembes keluar melalui liang vaginaku. Selesai melakukan jilatannya, Bernard langsung berdiri sambil membuka kancing celananya. Celana berikut CD-nya diperosotkan sampat batas lututnya hingga tampak batang kemaluannya langsung menjulang keluar bagaikan torpedo yang siap diluncurkan menuju sasaran.Bernard mengangkat kedua kakiku sehingga badanku terlipat. Lututku didorong hingga berada dekat dengan wajahku, batang kemaluannya langsung diarahkan ke belahan bibir vaginaku dan tanpa harus mendapat bimbingan lagi, batang kemaluannya telah berada tepat menempel di mulut liang vaginaku. Didorong-orongkannya sedikit sehingga kepala kemaluannya menemui sasaran yang tepat, kemudian didorongkan sedikit lebih dalam lagi dan, slee.. eep! Masuklah sebagian batang kemaluannya. Ditarik keluar sedikit dan didorongkannya lagi masuk lebih dalam."Oo.. Oocch! Slee.. Eep! Slee.. Eepp! Uu.. Uucch! Slee.. Eepp! Slee.. Eepp! Aa.. Aacch!", demikian suara rintihanku bersahut-sahutan dengan bunyi suara saat batang kemaluan Bernard memompa liang vaginaku.Kondisi liang vaginaku sudah sangat basah sehingga memudahkan batang kemaluan Bernard terbenam habis ke dalam vaginaku. Ujung kepala kemaluannya terasa menyodok-nyodok dinding rahimku. Ujungnya menyentuh dan menekan-tekan tonjolan daging seukuran ibu jari yang tumbuh di dalam liang vaginaku, rasanya luar biasa nikmat.Karena memang sudah cukup lama aku tidak melakukan ML ditambah dengan permainan Bernard yang cukup piawai hingga membuatku segera akan mencapai puncak kenikmatan kembali."Ayoo..! Terus..! Aku sudah hampir orgasme!", seruku.
"Sebentar Nat! Kita keluarin sama-sama..", jawab Bernard."Dikeluarin di dalam atau di luar nich?", tanya Bernard padaku sambil terus memompakan batang kemaluannya di dalam liang vaginaku."Uu.. Uucch! Terserah..!", teriakku dan.."Ooo.. Oocch! Aa.. Aacch!"Badanku tiba-tiba gemetar dan sedikit kejang. Bernard pun ikut melenguh sambil tetap menggenjot pompaannya lebih cepat lagi. Kami dalam waktu yang hampir bersamaan sama-sama mengalami orgasme. Terasa sekali semburan sperma Bernard yang hangat membanjiri liang vaginaku. Tumpahan cairan cinta kami tercampur jadi satu dalam liang vaginaku, saking banyaknya bahkan tidak tertampung sehingga merembes keluar mengalir mengikuti celah belahan pantatku dan membasahi anusku. Saat itu aku, Chintya dan beberapa teman yang lain mengadakan kegiatan camping di sebuah lereng gunung. Setelah mendirikan tenda, aku dan Chintya mencari air sekalian mandi di sungai yang berada beberapa meter ke bawah dari tempat camping itu. Kami berdua sama-sama memakai celana jeans dan kaos oblong putih sambil berkalungkan handuk.
Waktu itu aku sudah lupa dengan kejadian yang kuceritakan di "AKU DAN TANTE-TANTE". Aku ingat lagi ketika Chintya terjatuh masuk ke air. Pakaiannya basah sehingga bagian dalam tubuhnya kelihatan. Dia memakai BH hitam. Aku terangsang dengan keadaannya. Aku lalu menolongnya dan pura-pura terjatuh tepat di hadapannya. Dia lalu mencipratkan air ke tubuhku. Kuajak dia mandi sekalian dan diapun mau. Dia lalu naik ke atas batu dan melepas kaos dan celananya. Kemudian dia duduk bersimpuh dan mengambil sabun yang ada di saku celananya. Posisiku waktu itu berada di belakangnya. Aku semakin terangsang melihatnya hanya memakai pakaian dalam sedang menyabuni tubuhnya.Aku cepat-cepat melepas pakaianku dan kusisakan CD-ku, kuhampiri dia dan dari belakang aku melepas BH-nya. Dia tidak menolak ketika tanganku mengambil sabun dari tangannya. Aku lalu menyabuni kedua payudaranya yang sama besar dengan punyaku dari belakang sambil meremasnya. Dia membalikkan tubuhnya. Aku jadi leluasa menyabuni tubuhnya. Rupanya dia merasa aku tidak adil. Ketika aku meremas payudara kirinya dia mengambil busa sabun yang ada di payudara kanannya kemudian diusapnya kedua payudaraku. Aku memotong sabun itu dan kuberikan potongannya ke Chintya. Sekarang kami saling menyabuni kedua payudara. Kuberanikan diri mencium bibirnya. Dia membalasnya dengan lembut.Perlahan-lahan sambil kucium, dia kurebahkan di atas batu dan kuratakan sabunnya ke seluruh tubuhnya bagian atas sampai busanya hilang. Demikian juga dengan apa yang dilakukan pada tubuhku. Sekarang tubuh kami berdua sudah kering dari busa dan kutindih dia sehingga kedua payudara kami saling menempel. Kami terguling dan posisi Chintya sekarang di atasku. Dia lalu berdiri dan cepat-cepat aku dari belakang memeluknya. Aku mendesah ketika kedua payudaraku menempel di punggungnya. Tanganku meremas kedua payudaranya dan turun ke bawah masuk ke dalam CD-nya. Tetapi dia kurang suka dengan sikapku ini sehingga dia menarik tanganku kembali dan melepaskan diri dari pelukanku.Dia kemudian turun ke air dan kuikuti dia. Kuajak dia melanjutkan permainan yang tertunda di dalam air. Dia tidak mau dan mendorongku. Aku tidak memaksanya. Ketika dia mandi aku juga mandi. Sendiri-sendiri. Malamnya, dia tidur berdua setenda denganku. Kebetulan malam itu dinginnya sampai ke tulang. Meskipun kami sudah memakai pakaian hangat plus berselimutan. Ketika itu kami tidur saling berhadapan.Aku terbangun dan pikiran gilaku muncul lagi. Kusingkirkan selimut. Kemudian perlahan-lahan kuturunkan retsliting jaketnya. Aku kaget dia ternyata hanya memakai BH di dalamnya. Dia rupanya terbangun juga dan tidak menolak ketika kulepas jaketnya. Bahkan dia melepas jaketku sehingga kedua payudaraku yang tadi kututupi jaket sekarang sudah telanjang. Dia melentangkanku dan dihisapnya kedua payudaraku bergantian. Aku merasakan kehangatan. Mulutnya kemudian naik dan mencium bibirku sambil dia melepas BH-nya. Aku lalu meremas kedua payudaranya begitu juga dengannya. Kemudian di tidur di atasku dan berpelukan.Kami bergulingan ke atas ke bawah sampai kami tidak merasakan kedinginan lagi bahkan berkeringat. Vaginaku mulai basah sehingga ketika dia di bawahku aku lalu duduk dan melepas retsliting celananya. Dia mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh dan langsung dipeluknya sambil dia berkata bahwa dia tidak mau bertindak lebih jauh lagi. Aku memakluminya dan kami akhirnya tidur berpelukan sampai pagi dan tidak merasakan dingin lagi. Keesokan harinya rombongan kami pulang kembali ke kota.Beberapa hari kemudian, aku yang tidak dapat menahan nafsu untuk bercumbu lagi datang ke tempat kostnya. Kulihat di balik kaos putih tipisnya dia tidak mengenakan BH. Kutanya kenapa dia tidak memakai BH. Dia menjawab bahwa BH-nya basah semua. Kesempatan ini tidak kusia-siakan. Aku duduk mendekatinya dan kuremas kedua payudaranya. Dia mendesah yang kusambut dengan ciuman di bibirnya. Dia mendorongku dan memintaku untuk tidak kurang ajar. Aku takut dia akan menjerit dan terdengar dari luar kamar kostnya. Tapi dia kelihatanya juga kasihan padaku. Sambil dia melepas kaosnya dia mengijinkanku mencumbunya untuk yang terakhir kalinya.Dia lalu tidur dan aku mulai melepas seluruh pakaianku. Ketika aku ingin melepas CD, dia melarangnya. Aku turuti larangannya. Kemudian kucium bibirnya sambil kuremas kedua payudaranya. Dia juga meremas kedua payudaraku dan salah satu tangannya kemudian turun ke bawah ke pantatku dan diremasnya pantatku. Aku disuruhnya berdiri dan dia dari belakang memelukku dan tangan kirinya meremas kedua payudaraku bergantian sedangkan tangan kanannya masuk ke CD-ku. Jarinya masuk ke vaginaku yang sudah basah serta mengocok vaginaku perlahan-lahan.Dia kemudian berlutut di hadapanku dan melepas CD-ku. Dijilatinya vaginaku yang sudah basah. Salah satu tanganku menekan kepalanya dan tanganku yang satunya lagi meremas kedua payudaraku sendiri bergantian. Aku mendesah berkali-kali ketika jarinya mengocok vaginaku sambil dijilatinya cairan yang keluar dari vaginaku. Mulutnya kemudian naik ke atas dan menghisap kedua payudaraku sedangkan kedua tangannya melepas CD-nya sendiri.Setelah itu mulutnya naik ke atas lagi dan mencium bibirku yang juga kubalas dengan jilatan lidah. Sedangkan kedua vagina kami yang basah saling menempel. Tangannya menekan pantatku sehingga kami berpelukan sambil berciuman, berjilat-jilatan, kedua payudara dan vagina saling menempel ditambah dengan jarinya yang keluar masuk ke pantatku yang kubalas dengan jariku yang juga keluar masuk ke pantatnya. Aku tidak mengira Chintya akan sejauh ini. Aku menikmatinya sampai beberapa menit sampai kami terkulai lemas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

belajar yangrajinya